1. Prototyping
Prototyping perangkat lunak (software prototyping) atau siklus
hidup menggunakan protoyping (life
cycle using prototyping) adalah salah satu metode siklus
hidup sistem yang didasarkan pada konsep model bekerja
(working model). Tujuannya adalah mengembangkan model menjadi sistem final.
Artinya sistem akan dikembangkan lebih cepat daripada metode tradisional dan
biayanya menjadi lebih rendah. Ada banyak cara untuk memprotoyping, begitu pula
dengan penggunaannya. Ciri khas dari metodologi adalah pengembang sistem (system
developer), klien, dan pengguna dapat melihat
dan melakukan eksperimen dengan bagian dari sistem komputer dari sejak awal
proses pengembangan.
Dengan prototype yang terbuka, model sebuah sistem
(atau bagiannya) dikembangkan secara cepat dan dipoles dalam diskusi yang
berkali-kali dengan klien Model tersebut menunjukkan kepada klien apa yang akan
dilakukan oleh sistem, namun tidak didukung oleh rancangan desain struktur yang
mendetil. Pada saat perancang dan klien melakukan percobaan dengan berbagai ide
pada suatu model dan setuju dengan desain final, rancangan
yang sesungguhnya dibuat tepat seperti model dengan kualitas yang lebih bagus.
Protoyping membantu dalam menemukan kebutuhan di
tahap awal pengembangan, terutama jika klien tidak yakin dimana masalah
berasal. Selain itu protoyping juga berguna sebagai alat untuk mendesain dan
memperbaiki user interface
bagaimana sistem akan terlihat oleh orang-orang yang menggunakannya.
Salah satu hal terpenting mengenai metodologi ini,
cepat atau lambat akan disingkirkan dan hanya digunakan untuk tujuan dokumentasi. Kelemahannya
adalah metode ini tidak memiliki analisis dan rancangan yang mendalam yang
merupakan hal penting bagi sistem yang sudah kokoh, terpercaya dan bisa
dikelola Jika seorang pengembang memutuskan untuk membangun jenis prototipe
ini, penting untuk memutuskan kapan dan bagaimana ia akan disingkirkan dan
selanjutnya menjamin bahwa hal tersebut telah diselesaikan tepat pada waktunya.
a.
Rapid Prototyping
Rapid Prototyping (RP) dapat
didefinisikan sebagai metode-metode yang digunakan untuk membuat model berskala
(prototipe) dari mulai bagian suatu produk (part) ataupun rakitan produk
(assembly) secara cepat dengan menggunakan data Computer Aided Design (CAD)
tiga dimensi. Rapid Prototyping memungkinkan visualisasi suatu gambar tiga
dimensi menjadi benda tiga dimensi asli yang mempunyai volume. Selain itu
produk-produk rapid prototyping juga dapat digunakan untuk menguji suatu part
tertentu. Metode RP pertama ditemukan pada tahun 1986 di California, USA yaitu
dengan metode Stereolithography. Setelah penemuan metode tersebut berkembanglah
berbagai metode lainnya yang memungkinkan pembuatan prototipe dapat dilakukan
secara cepat.
Saat ini, pembuatan prototipe
menjadi syarat tersendiri pada beberapa perusahaan dalam upaya penyempurnaan
produknya. Beberapa alasan mengapa rapid prototyping sangat berguna dan
diperlukan dalam dunia industri adalah:
- Meningkatkan efektifitas komunikasi di lingkungan industri atau dengan konsumen.
- Mengurangi kesalahan-kesalahan produksi yang mengakibatkan membengkaknya biaya produksi.
- Mengurangi waktu pengembangan produk.
- Meminimalisasi perubahan-perubahan mendasar.
- Memperpanjang jangka pakai produk misalnya dengan menambahkan beberapa komponen fitur atau mengurangi fitur-fitur yang tidak diperlukan dalam desain.
Rapid Prototyping mengurangi waktu
pengembangan produk dengan memberikan kesempatan-kesempatan untuk koreksi
terlebih dahulu terhadap produk yang dibuat (prototipe). Dengan menganalisa
prototipe, insinyur dapat mengkoreksi beberapa kesalahan atau ketidaksesuaian
dalam desain ataupun memberikan sentuhan-sentuhan engineering dalam
penyempurnaan produknya. Saat ini tren yang sedang berkembang dalam dunia
industri adalah pengembangan variasi dari produk, peningkatan kompleksitas
produk, produk umur pakai pendek, dan usaha penurunan biaya produksi dan waktu
pengiriman. Rapid prototyping meningkatkan pengembangan produk dengan memungkinkannya
komunikasi yang lebih efektif dalam lingkungan industri.
Beberapa metode Rapid Prototyping
yang berkembang saat ini adalah:
1.
Stereolithography (SLA)
2.
Selective Laser Sintering (SLS)
3.
Laminated Object Manufacturing (LOM)
4. Fused
Depsition Modelling (FDM)
5.
Solid Ground Curing (SGC)
b. Dimensi Prototype
Dalam hal ini terdapat beberapa dimensi Prototype
yaitu :
penyajian,
lingkup, executability dan maturation.
Metode Pembuatan
Prototyping Dengan Cepat
Langkah menggunakan Metode
Komputer, yaitu :
- Menirukan lebih banyak kemampuan sistem.
- Pada umumnya hanya baru beberapa aspek atau fitur
- Dapat berpusat pada lebih banyak detail
-
Bahaya: Para pemakai jadi lebih segan untuk menyarankan perubahan sekali ketika
mereka melihat prototype yang lebih realistis.
c. Terminologi
1. Prototype Horisontal
- Sangat luas, mengerjakan sebagian besar interface, tetapi tidak mendalam
2. Prototype Vertikal
- Lebih sedikit aspek atau fitur dari interface yang disimulasikan, tetapi dilaksanakan dengan rincian yang sangat baik
3.
Early Prototyping (prototipe cepat)
4. Late Prototyping (prototipe lambat)
5. Low-fidelity Prototyping (prototype dengan
tingkat ketepatan yang rendah).
Contoh (1) storyboard:
- Digunakan di awal desain.
- Biasanya digunakan dengan skenario, lebih terinci,
dan dapat
diputar ulang.
- Kumpulan dari sketsa/frame individual.
- menyajikan urutan inti cerita.
- menunjukkan bagaimana kemungkinan user dapat
mengalami
peningkatan melalui setiap aktifitas.
Contoh (2) sketsa:
- Sketsa sangat penting untuk low-fidelity
prototyping.
- Jangan takut dengan kemampuan menggambar.
- Menyajikan “tampilan” yang kotor dan cepat dari
interface, konsep
desain, dll.
Contoh (3) “wizard-of-oz”:
- User berpikir mereka berinteraksi dengan komputer,
tapi developer
lebih menanggapi hasilnya daripada sistemnya.
- Biasanya dilakukan di awal desain untuk memahami
apa yang
diharapkan oleh user.
6. Mid-fidelity prototyping (prototype dengan
tingkat ketepatan sedang)
Contoh tools yang digunakan: powerpoint,
illustrator, dll.
7. High-fidelity prototyping (prototype dengan
tingkat ketepatan yang tinggi)
Tools umum yang digunakan: Macromedia Director, Visual Basic,
Flash, illustrator.
ü Fitur yang baik
-
Mudah dikembangkan dan memodifikasi layar.
-
Mendukung jenis interface yang dikembangkan.
-
Mendukung berbagai macam divasi Input/Output.
-
Mudah untuk memodifikasi dan menghubungkan layar.
-
Mengijinkan memanggil prosedur eksternal dan program.
-
Mengijinkan mengimpor teks, grafik, media lain.
-
Mudah untuk dipelajari dan digunakan.
- Dukungan yang baik dari vendor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar