BAB 3
a. Jenis-Jenis analisa tugas
Analisis Tugas
• Proses menganalisis dan
menggambarkan bagaimana manusia
melaksanakan tugas /
pekerjaannya, apa saja yang dilakukan /
peralatan apa yang digunakan dan
hal-hal apa saja yang perlu
diketahui.
• Memeriksa tugas-tugas user
untuk mengetahui dengan baik apa
yang dibutuhkan user dari
interface dan bagaimana mereka akan
menggunakannya.
Komponen
• Ada tiga komponen kunci
bagaimana manusia bekerja:
-
Aktivitas
-
Artifak
- Hubungan
• Jangan hanya melihat pada sistem komputer saja dan
interaksinya.
• Mempelajari proses yang
berhubungan dan objek pada lingkungan
dimana manusia akan
menggunakannya dan membutuhkannya.
Contoh: lingkungan kantor – kertas, papan tulis, dll.
Input &
Output
·
Pengumpulan
data
- Dokumentasi
- Interview
- Observasi
- Survei / Kuesioner
- Pencatatan data secara otomatis
·
Representasi
Data
- Daftar, ringkasan, matriks
- Naratif
- Hirarki & Jaringan
- Flowchart
Data yang akan dikumpulkan
meliputi:
• Informasi mengenai user
• Penjelasan dari lingkungan
- Dimana tugas akan dilakukan ?
• Tujuan utama tugas
- Apakah hasil tugas akan
berakhir dengan sukses ?
• Pilihan dan kebutuhan user
- Sebelum mereka mulai: minum
kopi, pulpen, buku catatan, …,
• Tugas & Sub-tugas
- Fisik
- Kognitif
- Komunikasi
• Kondisi tugas yang akan
dikerjakan
• Hasil akhir dari tugas
• Keperluan untuk melakukan tugas
- Informasi
- Komunikasi dengan orang lain
- Peralatan
DOKUMENTASI
• Dokumentasi
- Lebih sering memuat penjelasan
bagaimana tugas akan
dikerjakan (dari pada bagaimana
mereka akan mengerjakan tugas
sekarang ini).
- Standar
- Manual
- Historis
- Praktek yang baik
ratriptyas.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../Analisis-Tugas.pdf
b. Sumber Informasi dan
Pengumpulan Data
Analisis tugas memungkinkan kita membuat suatu struktur data
mengenai tugas, dan hasilnya akan baik jika didukung oleh sumber data yang baik
pula. Proses analisis data tidak semata-mata mengumpulkan,
menganalisis, mengorganisasikan data dan mempresentasikan hasil, namun
kadangkala kita harus kembali melihat sumber data tersebut dengan pertanyaan
dan padangan baru. Pada prakteknya, keterbatasan waktu dan biaya menyebabkan
seorang analis berusaha mengumpulkan data yang relevan secepat dan seekonomis
mungkin. Bahkan jika dimungkinkan, seorang analis harus dapat memaksimumkan
penggunaan sumber informasi murah yang sudah ada sebelum melakukan pengumpulan
data yang memakan biaya.
Berikut ini adalah beberapa sumber informasi yang dapat diper gunakan untuk membuat analisis tugas :
A. Dokumentasi
Sumber data yang mudah didapat adalah dokumentasi yang telah ada di organisasi seperti buku manual, buku instruksi, materi training dan lain sebagainya. Dokumen-dokumen ini umumnya berfokus pada item tertentu dalam suatu peralatan atau software komputer. Dokumen manual peralatan tertentu misalnya, mungkin hanya memberikan informasi mengenai fungsi dari peralatan tersebut tidak bagaimana peralatan tersebut digunakan dalam pengerjaan suatu tugas. Selain itu juga mungkin terdapat dokumen peraturan perusahaan dan deskripsi tugas yang memberikan informasi mengenai tugas tertentu dalam konteks yang lebih luas. Namun perlu diperhatikan, dokumentasi jenis ini hanya memberitahukan bagaimana seharusnya suatu pekerjaan dilakukan bukan bagaimana sebenarnya seseorang melakukan pekerjaan tersebut.
B. Observasi
Observasi langsung baik secara formal maupun informal perlu dilakukan jika seorang analis ingin mengetahui kondisi dari pengerjaan tugas. Hasil observasi dan dokumentasi yang ada dapat digunakan untuk analisis sebelum memutuskan untuk melakukan pengumpulan data dengan tehnik lain yang memakan biaya. Observasi dapat dilakukan di lapangan atau dalam sebuah laboratorium. Jika observasi dilakukan di lapangan analis dapat mengetahui kondisi yang sebenarnya dari proses pengerjaan tugas. Sebaliknya, pada observasi yang dilakukan di labor atorium, analis dapat dapat lebih mengendalikan lingkungan dan umumnya tersedia fasilitas yang lebih baik. Observasi juga dapat dilakukan secara aktif dengan memberikan pertanyaan atau secara pasif dengan hanya memperhatikan obyek ketika sedang bekerja.
Observasi langsung baik secara formal maupun informal perlu dilakukan jika seorang analis ingin mengetahui kondisi dari pengerjaan tugas. Hasil observasi dan dokumentasi yang ada dapat digunakan untuk analisis sebelum memutuskan untuk melakukan pengumpulan data dengan tehnik lain yang memakan biaya. Observasi dapat dilakukan di lapangan atau dalam sebuah laboratorium. Jika observasi dilakukan di lapangan analis dapat mengetahui kondisi yang sebenarnya dari proses pengerjaan tugas. Sebaliknya, pada observasi yang dilakukan di labor atorium, analis dapat dapat lebih mengendalikan lingkungan dan umumnya tersedia fasilitas yang lebih baik. Observasi juga dapat dilakukan secara aktif dengan memberikan pertanyaan atau secara pasif dengan hanya memperhatikan obyek ketika sedang bekerja.
C. Wawancara
Bertanya pada seorang yang ahli pada bidang tugas yang akan dianalisis seringnya merupakan cara langsung yang cepat untuk mendapatkan informasi mengenai suatu tugas. Ahli tersebut bisa saja si manager, supervisor, atau staf yang memang mengerjakan tugas tersebut. Wawancara kepada ahli sebaiknya dilakukan setelah observasi. Hasil observasi dapat direfleksikan dengan wawancara untuk mengetahui perilaku atau kondisi yang diinginkan dan tidak diinginkan.
D. Analisis Awal
Setelah
data diperoleh dari beberapa sumber seperti buku manual, observasi maupun
wawancara, maka detail analisis dengan berbagai metode yang ada dapat mulai
dilakukan. Untuk tahap awal, dapat dilakukan dengan mendaftar obyek dan aksi
dasar. Cara mudah yang dapat ditempuh adalah dengan menelusuri dokumen-dokumen
yang ada dan mencari kata benda yang akan menjadi obyek, serta kata kerja yang
akan menjadi aksi. Namun hal ini tidaklah selamanya cukup. Tidak mudah
mengenali posisi obyek dan aksi tersebut dalam dokumen terutama untuk obyek
atau aksi yang dijelaskan secara implisit.
E. Pengurutan dan
Klasifikasi
Ada
beberapa tehnik untuk membuat klasifikasi dan pengurutan entri berdasarkan
beberapa atribut. Beberapa analis melakukan pengurutan dan klasifikasi sendiri,
namun ada juga yang dibantu oleh ahli berdasarkan bidang analisis. UIMS sebagai arsitektur
konseptual :
Isu utama adalah bagaimana memisahkan antara semantic aplikasi dan interface yang tersedia bagi user. Banyak argument yang baik untuk mendukung pemisahan ini, yaitu :
Portability : agar aplikasi yang sama dapat digunakan di system yang berbeda maka membuat aplikasinya sebaiknya terpisah dari interface device-dependent-nya.
Reusability : pemisahan meningkatkan komponen untuk dapat digunakan kembali agar dapat mengurangi biaya.
Multiple interfaces : untuk meningkatkan fleksibilitas aplikasi yang interaktif, beberapa interface yang berbeda dibuat untuk mengakses fungsionalitas yang sama.
Customization : interface user dapat dikustom oleh desainer dan user untuk meningkatkan keefektifan tanpa mengubah aplikasi.
Isu utama adalah bagaimana memisahkan antara semantic aplikasi dan interface yang tersedia bagi user. Banyak argument yang baik untuk mendukung pemisahan ini, yaitu :
Portability : agar aplikasi yang sama dapat digunakan di system yang berbeda maka membuat aplikasinya sebaiknya terpisah dari interface device-dependent-nya.
Reusability : pemisahan meningkatkan komponen untuk dapat digunakan kembali agar dapat mengurangi biaya.
Multiple interfaces : untuk meningkatkan fleksibilitas aplikasi yang interaktif, beberapa interface yang berbeda dibuat untuk mengakses fungsionalitas yang sama.
Customization : interface user dapat dikustom oleh desainer dan user untuk meningkatkan keefektifan tanpa mengubah aplikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar